Bersambung dari: Bid'ah-bid'ah Pelaksanaan Umroh
Bid’ah dan kesalahan yang terjadi saat melakukan thawaf
- Melafadzkan niat khusus ketika hendak berthawaf
- Mengangkat kedua tangan saat memegang Hajar Aswad atau seperti saat melakukan takbiratul ihram dalam shalat.
- Melaksanakan sholat tahiyyatul masjid saat masuk ke Masjidil Haram dalam keadaan berihram. Yang benar adalah langsung melakukan thawaf tanpa tahiyyatul masjid, kemudian boleh untuknya duduk di Masjidil Haram.
- Berdo’a ketika memegang Hajar Aswad dengan membaca: اللهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيْقًا بِكِتَابِكَ وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتِّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ Ataupun do’a lainnya yang dikhususkan ketika menyentuh Hajar Aswad.
- Bersedekap, yaitu meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri sewaktu thawaf.
- Mencium Rukun Yamani atau kedua Ruknusy Syami selain Hajar Aswad.
- Mengusap-usap bangunan Ka’bah dengan niatan agar mendapatkan keberkahan.
- Terus-terusan Thawaf, meskipun telah dikumandangkan iqamah untuk shalat fardhu lima waktu berjama’ah. Seharusnya dia berhenti melaksanakan thawaf untuk menghadiri shalat berjama’ah. Lalu melanjutkan kembali thawaf-nya setelah menunaikan shalat.
- Keluar meninggalkan Masjidil Haram dengan berjalan mundur. Dengan keyakinan bahwa tidak boleh berjalan membelakangi Ka’bah.
- Dan lain-lain

Kode kalau Bpk/Ibu akan membuat link ke artikel ini
Bagi-bagiin ke anggota
Cetak/email
Kategori: