Umroh: Tahapan dan Tata Cara
Berikut ini beberapa tahapan dan tata cara yang bisa menjadi panduan para jamaah untuk melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci:
1. Bila seseorang akan menunaikan ibadah umroh, dianjurkan mempersiapkan diri sebelum berihram dengan mandi sebagaimana seorang yang mandi junub (mandi besar), berwudhu, memakai wangi-wangian bila ada (wangi-wangian untuk tubuh dan tidak diperkenankan terkena pakaian ihram) dan memakai pakaian ihram.
2. Baju ihram untuk laki-laki berupa dua lembar kain ihram dengan fungsi sebagai sarung dan penutup pundak.
Sedangkan wanita, memakai pakaian yang telah disyari’atkan yang menutupi seluruh tubuhnya, namun tidak diperkenankan memakai cadar/niqab (penutup wajahnya) dan dilarang memakai sarung tangan.
3. Berihram dari miqat untuk umroh dengan berniat: Labbaiika Allaahumma ‘Umrotan
4. Jika khawatir tidak dapat menyelesaikan umrah karena sakit atau adanya penghalang lain, maka dibolehkan mengucapkan persyaratan setelah mengucapkan kalimat diatas dengan mengucapkan:
“Jika ada halangan yang menghalangiku maka tempat tahallulku adalah dimana Engkau menahan aku” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dengan mengucapkan persyaratan tersebut, baik dalam umroh ataupun ketika haji, jika seseorang terhalang untuk menyempurnakan manasiknya, maka dia diperbolehkan untuk bertahalul (mencukur rambut) dan tidak wajib membayar dam (menyembelih seekor kambing).
5. Tidak ada shalat khusus dalam berihram, akan tetapi bila bertepatan dengan waktu shalat wajib, maka shalatlah terlebih dahulu. Kemudian berihram setelah shalat. Atau shalat sunnah wudhu. Kecuali jika miqatnya start dari Madinah (Dzul Hulaifah atau Bir Ali). Maka disunnahkan agar shalat dua raka’at.
6. Setelah mengucapkan “Talbiyah Umroh” dilanjutkan dengan memperbanyak membaca talbiyah sambil mengeraskan suara hingga sampai di Makkah.
Labbaik Alloohumma labbaik, labbaika laa syariikalaka labbaik, innalhamda wanni’mata laka wal mulk, laa syariika lak
Artinya: “Aku memenuhi panggilan-Mu, ya Allah aku memenuhi panggilan-Mu. Aku memenuhi panggilan-Mu, tiada sekutu bagi-Mu, aku memenuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya pujaan dan nikmat adalah milik-Mu, begitu juga kerajaan, tiada sekutu bagi-Mu?” (HR. Bukhari dan Muslim).
7. Ketika mulai memasuki Masjidil Haram. Hendaknya mendahulukan kaki sebelah kanan sambil membaca do’a masuk masjid
A’uudzu billaahil ‘adhim, wa biwajhihil kariim, wa sulthoonihil qodiim, minasy syaithoonir rojiim, bismillaah, washsholaatu wassalaamu ‘ala rosuulillaah, Allohummaghfirlii dzunuubii waftahlii abwaaba rohmatik
Artinya: “Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dengan wajah-Nya Yang Mulia dan kekuasaan-Nya yang abadi, dari setan yang terkutuk. Dengan nama Allah dan semoga shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah. Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku dan bukalah pintu-pintu rahmat-Mu untukku” (HR. Abu Dawud, Ibnu As-Sunni, Abu Dawud, Muslim, Sunan Ibnu Majah)
8. Mengangkat kedua belah tangan saat melihat Ka’bah sambil mengucapkan:
Alloohumma antas Salaam wa minkas salaam fahayyinaa Robbanaa bis Salaam
“Ya Allah, Engkau adalah As-Salaam (Maha Penebar Kesejahteraan lagi selamat dari segala cacat dan kekurangan) dan dari-Mu kesejahteraan, maka hidupkanlah kami wahai Rabb kami dengan kesejahteraan” (Atsar Ibnu Abbas, riwayat Ibnu Abi Syaibah, Al-Baihaqi dll dengan sanad sahih).
Semoga tata cara pelaksanaan ibadah umroh ini bisa bermanfaat bagi para pembaca, khususnya jamaah umroh yang akan berangkat dan melaksanakan ibadah umroh di Tanah Suci.
Informasi lebih lanjut paket umroh silahkan lihat paket umroh 2015.

Kode kalau Bpk/Ibu akan membuat link ke artikel ini
Bagi-bagiin ke anggota
Cetak/email
Kategori: